REVOLUSI AMERIKA
A. Faktor penyebab terjadinya Revolusi Amerika
Latar belakang terjadinya Revolusi Amerika antara lain
sebagai berikut.
1. The Great Awakening
The Great Awakening meningkatkan kelompok penginjil
(gereja Kristen yang percaya pada perubahan pribadi dan kesempurnaan Alkitab)
dan semangat kebangkitan, yang terus memainkan peran signifikan dalam kehidupan
religious dan budaya Amerika. Hal ini melemahkan status mapan para rohaniwan
dan memprovokasi para penganut agama untuk berpegang pada akal sehat mereka.
Mungkin yang paling penting, semua ini mengarah kepada proliferasi sekte dan
kelompok agama, yang pada akhirnya mendorong orang-orang menerima prinsip
toleransi religius.
2. Berkembangnya Otonomi daerah
Pada 1618, Persekutuan Virginia mengeluarkan instruksi
kepada gubernur yang ditunjuk yang menyatakan bahwa setiap penduduk bebas dalam
perkebunan harus memilih wakilnya untuk bergabung dengan gubernur dan dewan
yang ditunjuk dalam mengesahkan peraturan pemerintah demi kemakmuran koloni.
Langkah ini terbukti menjadi yang salah satu langkah dengan dampak paling jauh
ke depan dalam seluruh periode kolonial. Sejak saat itu, masyarakat umum
menerima fakta bahwa warga koloni mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam
pemerintahan mereka sendiri.
3. Kesadaran tentang Kebebasan
Pada awal abad 18, hampir semua koloni berada di bawah
yurisdiksi langsung Kerajaan Inggris, tetapi mengikuti aturan yang dibentuk
oleh Revolusi Agung. Gubernur koloni mencoba menerapkan kekuasaan yang
menghilang dari tangan Raja di Inggris, tetapi majelis koloni yang mengetahui
peristiwa tersebut, berupaya mengesahkan “hak” dan “kebebasan” mereka. Dasar
tuntutan mereka adalah pada dua kekuatan signifikan yang mirip dengan apa yang
dianut oleh Parlemen Inggris: hak untuk memilih dalam masalah pajak,
pembelanjaan dan hak memulai legislasi ketimbang hanya bereaksi terhadap
proposal dari gubernur.
4. Inggris butuh dana besar setelah perang tujuh tahun
Kemenangan Inggris dalam perang Tujuh
Tahun ternyata tidak menyelesaikan masalah yang harus dihadapi pemerintah
Inggris di koloni Amerika. Bagi Inggris kemenangan dalam perang meyisakan
hutang yang jumlahnya cukup besar, mencapai 130 juta Pound. Lebih dari pada
itu, bertambahnya wilayah Inggris telah menambah beban baru yang harus
ditanggung oleh pemerintah Inggris. Akhirnya pemerintah Inggris membebani
daerah koloni untuk turut serta meringankan beban keuangan yang dihadapi
Inggris. Daerah-daerah koloni tersebut dipungut berbagai macam pajak tanpa
melalui perundingan. Pajak tersebut terhimpun dalam berbagai aturan seperti :
Ø
Undang-undang Gula
(Sugar Act) pada tahun 1764, yang mana Undang-Undang ini mengatur tentang
kenaikan pajak bagi gula yang masuk ke Amerika.
Ø
Undang-Undang Stempel
(Stamp Act) pada tahun 1765 yang mengatur tentang pajak materai atas
surat-surat kabar, pamflet, percetakan, dokumen-dokumen hukum, asuransi, surat
perkapalan dan lisensi.
Ø
Undang-Undang
Seperempat (Quarter Act), yang disahkan pada 1765, yang mewajibkan koloni
menyediakan perlengkapan dan barak bagi serdadu kerajaan.
Ø
Undang-Undang
Townshend yang berdasarkan premis bahwa pajak yang dibebankan pada barang yang
diimpor oleh koloni itu legal sementara pajak internal (seperti UU Stempel) itu
ilegal.
5. The Boston Tea Party
Insiden ini terjadi
karena East India Company (EIC) memiliki persedian teh dalam jumlah besar yang
tidak bisa dijual di Inggris sehingga membuat perusahaan tersebut hampir
bangkrut. Pemerintah Inggris turun tangan dan meloloskan Tea Act tahun 1773,
yang memberikan hak kepada East India Company untuk mengekspor barang langsung
ke koloni Amerika tanpa harus membayar pajak yang biasa dikenakan pada pedagang
koloni. Dengan cara ini, EIC bisa menjual barang terutama teh di bawah harga
normal sehingga memicu terjadinya monopoli perdagangan yang akan merugikan
pedagang lokal. Kebencian terus berlanjut terutama diantara mereka yang tidak
terlibat dalam perdagangan monopoli dengan EIC sehingga tidak merasakan
keuntungan dari monopoli perdagangan teh.
Pada malam 16
Desember 1773, sekelompok orang menyamar sebagai Indian Mohawk dipimpin Samuel
Adams menaiki tiga kapal Inggris yang tertambat dan membuang muatan teh mereka
ke pelabuhan Boston. Karena ragu akan komitmen bangsa mereka terhadap prinsip,
mereka takut jika teh tersebut tiba di daratan, warga koloni akan membeli teh
itu dan membayar pajak. Inggris menanggapi hal tersebut dengan mengeluarkan
undang-undang disipliner dan Quebec. Walaupun UU Quebec belum diloloskan
sebagai suatu hukuman, warga Amerika menghubungkannya dengan UU Disipliner dan
semua itu kemudian dikenal sebagai “Five Intolerable Acts” (Lima UU yang Tidak
Dapat Ditoleransi).
B. Kronologi Revolusi Amerika
1.
Pertempuran di
Lexington
Pada April 1775 terjadi pertempuran pertama antara
Amerika dan Inggris di Lexington atas perintah Jenderal Thomas Gage untuk
merebut serbuk mesiu yang ada di tangan koloni. Pasukan Inggris memulai aksi
tembakan kepada pihak Amerika. Adu tembak tidak dapat dihindari lagi. Pihak
Amerika dengan 77 Minuteman-nya (Pasukan utama yang siap berperang dalam
semenit) berhasil memukul mundur tentara Inggris dari Lexington hingga ke
daerah Boston.
2.
Kongres di
Pensylvania
Kongres Kontinental Kedua diadakan di Philadelphia,
Pennsylvania pada 10 Mei. Kongres memilih untuk berperang, melantik milisi
colonial sebagai serdadu kontinental. Kongres menunjuk Kolonel George
Washington dari Virginia sebagai komandan pada 15 Juni. Walaupun pecah konflik
bersenjata, ide untuk memisahkan diri secara keseluruhan dari Inggris masih
ditentang banyak anggota Kongres Kontinental. Pada bulan Juli, mereka membuat
Petisi Perdamaian (The Olive Branch Petition) yang memohon pada Raja untuk
mencegah aksi-aksi kekerasan lebih lanjut hingga mereka dapat menghasilkan
beberapa perjanjian. Raja George menolaknya, dan pada 23 Agustus 1775 malah
memproklamirkan pemberontakan yang dilakukan oleh koloni.
3.
Aksi di Virginia dan
Carolina
November 1775, Lord Dunmore, gubernur Virginia,
menawarkan kebebasan bagi para budak yang ingin berperang bagi Inggris.
Alihalih, pernyataannya mendorong warga Virginia, yang awalnya tetap memilih
sebagai kaum Loyalis, untuk mendukung pemberontakan.Gubernur North Carolina,
Josiah Martin, juga mengimbau warganya untuk tetap setia pada Kerajaan. Ketika
1.500 orang menjawab panggilan Martin, mereka dikalahkan oleh tentara revolusioner.
Pasukan South Carolina berhasil memukul mundur pasukan Inggris pada akhir
bulan. Pasukan Inggris tidak kembali ke Selatan hingga lebih dari dua tahun
setelahnya.
4.
Deklarasi kemerdekaan
Komite yang dipimpin Thomas Jefferson berhasil
menyusun deklarasi kemerdekaan Amerika setelah terilhami oleh gagasan karya
Thomas Paine, Common Sense yang berisi tentang penyerangan terhadap gagasan
monarki. Secara garis besar Deklarasi Kemerdekaan yang disahkan pada 4 Juli
1776 itu tidak hanya mengumumkan lahirnya negara baru, tetapi juga memaparkan
filosofi tentang kebebasan manusia yang akan menjadi kekuatan dinamis di
seluruh dunia. Deklarasi ini diambil dari filosofi politik Pencerahan Perancis
dan Inggris, tetapi pengaruh yang paling menonjol adalah Second Treatise on
Government karya John Locke. Locke mengambil konsep hak tradisional orang
Inggris dan mengubahnya menjadi hak asasi manusia yang bersifat universal.
5.
Persekutuan dengan
Perancis
Amerika yang mengalami krisis setelah deklarasi
kemerdekaannya, hampir tidak mampu berperang melawan invasi yang kembali di
lakukan Inggris. Amerika berniat meminta bantuan Perancis dengan alasan
geopolitik: pemerintah Perancis sudah lama menginginkan pembalasan dendam
terhadap Inggris Raya sejak kekalahan pada 1763. Benjamin Franklin pun dikirim
ke Paris pada 1776.Perancis mulai membantu koloni pada Mei 1776, ketika mereka
mengirim 14 buah kapal bermuatan perlengkapan perang ke Amerika. Pada 6
Februari 1778, koloni dan Perancis menandatangani Traktat Perdamaian dan
Perdagangan, di mana Perancis mengakui Negara Perserikatan dan menawarkan
kontrak dagang. Mereka juga menandatangani Traktat Persekutuan, dengan syarat
apabila Perancis turut berperang, tidak satu pun dari mereka yang akan
meletakkan senjatanya hingga koloni tersebut meraih kemerdekaannya, tidak ada
yang mengadakan perdamaian dengan Inggris Raya tanpa persetujuan yang lainnya,
dan masing-masing pihak menjamin hak milik pihak lain di Amerika. Inilah satusatunya
traktat pertahanan bilateral yang ditandatangani Negara Serikat ataupun
penerusnya hingga pada 1949.
6.
Kemenangan dan
Kemerdekaan
Pada
Juli 1780, Raja Perancis Louis XVI mengirim pasukan ekspedisi berjumlah 6.000
orang ke Amerika di bawah pimpinan Comte Jean de Rochambeau. Angkatan darat dan
angkatan laut Perancis dan Amerika yang berjumlah 18.000 orang, bolak-balik
beradu senjata dengan Cornwallis selama musim panas hingga musim gugur.
Akhirnya, pada 19 Oktober 1781, setelah terjebak di Yorktown di dekat muara
Teluk Chesapeake, Cornwallis menyerahkan angkatan daratnya yang beranggotakan
8.000 tentara Inggris.Pemerintah Inggris yang baru memutuskan untuk menawarkan
negosiasi damai di Paris pada awal 1782. Pada saat itu Amerika diwakili oleh
Benjamin Franklin, John Adams dan John Jay. Pada 15 April 1783, Kongres
menyepakati traktat terakhir. Ditandatangani pada 3 September, Traktat Paris
mengakui kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan penuh 13 negara bagian yang
dulunya disebut koloni. Negara Serikat yang baru terentang ke barat sampai
Sungai Mississipi, ke utara sampai Kanada dan ke selatan sampai Florida, yang
dikembalikan ke Spanyol.
Comments
Post a Comment