Upaya Jepang menggerakkan para pemuda Indonesia
a.
Aspek Politik
Dalam rangka
menancapkan kekuasaan di Indonesia, pemerintah militer jepang melancarkan
strategi politisnya dengan membentuk gerakan Tiga A.Gerakan ini merupakan upaya
Jepang untuk merekrut dan mengerahkan tenaga rakyat yang akan dimanfaatkan
dalam perang Asia Timur Raya. Berbagai propaganda akan dilakukan agar gerakan
tersebut sukses dan Indonesia dapat meyakini bahwa Jepang adalah bangsa Asia
yang memiliki kelebihan dan dapat diharapkan membebaskan Indonesia dari
penjajahan Barat.
Melihat
peluang untuk melakukan perjuangan secara non kooperasi sulit dilakukan,
akhirnya para pemimpin mencoba memanfaatkan peluang kerjasama tersebut, dengan
harapan Putera dapat menjadi wadah untuk menggalang persatuan dan
menjadi kekuatan tersembunyi. Paling tidak Putera akan menjadi wadah untuk
melakukan konsolidasi kekuatan minimal para pemimpin dapat berdialog dengan
rakyat melalui sarana/fasilitas yang dimiliki pemerintah Jepang. Selain
propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan
badan-badan kerjasama.
b.
Aspek Ekonomi dan
Sosial
Hal-hal yang diberlakukan dalam
sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sebagai berikut:
1)
Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang
maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri
yang mendukung mesin perang
2)
Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara
ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat
3)
Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki
(memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang)
4)
Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang
mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin
meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan
bahan pangan dan barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo
Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah
5)
Sulitnya pemenuhan kebutuhan pangan semakin terasakan
bertambah berat pada saat rakyat juga merasakan penggunaan sandang yang amat
memprihatinkan. Pakaian rakyat compang camping, ada yang terbuat dari karung
goni yang berdampak penyakit gatal-gatal akibat kutu dari karung tersebut
Perubahan sosial dalam masyarakat
Indonesia terjadi pada masa pemerintahan Jepang berupa diterapkannya sistem
birokrasi Jepang dalam pemerintahan di Indonesia sehingga terjadi perubahan
dalam institusi/lembaga sosial di berbagai daerah (lihat struktur pemerintahan
desa/sipil).
c.
Aspek Kebudayaan
Kebijakan pemerintah
Jepang di bidang budaya yakni berkembangnya tradisi kerja bakti secara massal
melalui kinrohosi/ tradisi kebaktian di dalam masyarakat Indonesia. Adanya
tradisi kebaktian, kerja keras dan ulet dalam mengerjakan tugas. Nilai tradisi
Jepang dan kemiliterannya melaui semangat Bushido (semangat ksatria Jepang akan
dapat Anda ketahui dari analisa aspek militer)
d.
Aspek kehidupan
Militer
Memasuki
tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih
pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di
medan pertempuran (Asia – Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari
pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut
Karang (Agustus 1942 – Februari 1943). Kondisi
tersebut diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang merupakan basis kekuatan
Jepang di Pasifik (Agustus 1943). Situasi di
atas membuat Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan
dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai tenaga potensial yang akan
diikutsertakan dalam pertempuran menghadapi
Sekutu.
min kasi juga kesimpulan dari upaya jepang menggerakan para pemuda indonesia
ReplyDelete