REAKSI RAKYAT TERHADAP KESERAKAHAN DAN KEZALIMAN VOC
Sultan Agung bercita-cita mengusir orang-orang
Belanda dari pulau Jawa. Pada tahun 1628 menyerang VOC di Batavia dipimpin
Tumenggung Bahureksa. Gagal. Menyusul pasukan Tumenggung Suro Agul-agul. Kyai
Dipati mandurareja dan Kyai Dipati Upasanta, menyerang benteng Holandia tetapi
gagal.
Pada tahun 1629 pasukan Mataram kembali menyerang
Batavia. Serangan gagal kembali. Namun pada serangan kedua ini Gubernur
Jenderal J.P. Coen meninggal.
Alasan-alasan Mataram menyerang di Batavia
diantaranya:
a.
Belanda dianggap merintangi cita-cita
Sultan Agung
b.
Belanda merintangi hubungan dagang
Mataram dengan Malaka
c.
Belanda berbuat kasar dalam berdagang
Ibukota Makasar Sombapou merupakan bandar yang sangat
strategis. VOC ingin menguasainya. Usaha yang dilakukannya antara lain
mengajukan permintaan kepada Sultan Makasar agar:
a.
Makasar menutup bandarnya bagi
kapal-kapal asing kecuali VOC
b.
Makasar memberi hak monopoli kepada VOC
c.
Melarang kapal-kapal dagang Makasar
membeli rempah-rempah di Maluku
Permintaan tersebut ditolak Sultan, akhirnya
perselisihan tidak bisa dihindarkan. Sebagai raja, Sultan Hasannudin dengan
gagah berani melawan VOC. Ia mendapat julukan “Ayam Jantan dari Timur”. Tahun
1667 VOC berhasil menghasut raja Bone Aru Palaka untuk melawan Makasar.
Pertempuran hebat terjadi Juli 1667. Pasukan Makasar harus menghadapi
persekutuan VOC dan Aru Palaka.
Tahun 1667 bulan November Sultan Hasannudin terpaksa
harus menandatangani perjanjian Bongaya. Isinya:
a.
Makasar harus mengakui monopoli VOC
b.
Wilayah Makasar diperkecil hingga tinggal
Gowa
c.
Makasar harus membayar seluruh biaya
perang
Perlawanan
Banten terhadap VOC
Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC mulai
berlangsung sejak VOC merebut Jayakarta (1629). Perlawanan ditingkatkan pada
masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa, sejak 1651. Melihat perkembangan
Banten VOC tidak senang, maka VOC dengan bantuan putra raja (Sultan Haji)
berhasil mengadu domba.
Akhirnya Sultan berserta Pangeran Purbaya terdesak
dan melarikan diri. Tetapi Sultan dapat ditangkap tahun 1683, sedang Pangeran
Purbaya menyingkir ke Periangan.
Perlawanan rakyat Banten dilanjutkan oleh Ratu Bagus
Buang dan Kyai Tapa. Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC membawa akibat:
a.
Banten dikuasai VOC
b.
VOC berhak campur tangan penuh dalam
pemerintahan
c.
Hak kuasa Banten atas Cirebon harus
dilepaskan
d.
Biaya perang harus ditanggung Banten
Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC
Trunojoyo adalah putra bupati
Madura. Tahun 1674 ia mengankat senjata melakukan perlawanan karena Sultan
Amangkurat I memerintah secara sewenang-wenang dan bekerjasama dengan VOC.
Trunojoyo dibantu Karaeng Galesung, Monte Marano, Macan Wulung, dan lain-lain.
Pengganti Angkurat I yaitu Amangkurat II meminta bantuan VOC. Di bawah pimpinan
kapten Jonker, tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dibunuh Amangkurat II
5. Perlawanan
Untung Suropati
Untung
Suropati mantan serdadu VOC tidak tega melihat bangsanya diperlakukan
sewenang-wenang oleh serdadu VOC. Ia mengangkat senjata. Perlawanannya
berlangsung antara tahun 1658-1706. Ia bekerjasama dengan Sunan Amangkurat III
(Sunan Mas).
Comments
Post a Comment