SUMPAH PEMUDA

Lahirnya sumpah pemuda adalah dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulailah pertemuan antar organiasi sejak 1920. Namun pada saat itu mereka belum menemukan solusi yang tepat karena berbeda landasan pemikiran.
Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda  untuk membahas panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Dan pada tanggal 30 april 1926 organisasi pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda I.
Para pemuda kemudian menyelenggarakan Kongres Pemuda II pada tanggal 26 sampai 28 oktober. Sayang pada kongres ini sempat terjadi insiden dimana pemimpin rapat tidak diperkenankan menyebut tentang kemerdekaan Indonesia. Mereka merasa dipersulit dan banyak dari mereka yang dipenjara dan diasingkan ke daerah terpencil.

Pada 28 oktober 1928 yaitu hari terakhir kongres pemuda II akhirnya sumpah pemuda lahir. Mohammad Yamin membuat inti sari seluruh isi kongres. Dari inti sari itulah lahir perumusan sumpah pemuda yang disetujui seluruh peserta kongres pemuda II.
 Usaha untuk menuju persatuan dan kesatuan antarorganisasi pemuda ditempuh dengan cara melaksanakan kongres yang kemudian dikenal dengan Kongres Pemuda Indonesia. Kongres Pemuda I dilaksanakan di Batavia pada tanggal 30 April–2 Mei 1926 oleh sebuah komite dengan susunan kepanitiaan sebagai berikut.
Ketua                      : M. Tabrani
Wakil Ketua            : Sumarto
Sekretaris                : Jamaludin
Bendahara               : Suwarso
Pembantu                : Bahder Johan, Sumarto, Yan Toule Soulehuwiy, dan Paul Pinontuan,        
                                 Hamami, dan Sanusi Pane
            Tujuan kongres adalah untuk menanamkan semangat kerja sama antar perkumpulan pemuda untuk menjadi dasar persatuan Indonesia dalam arti yang lebih luas. Usaha menggalang persatuan dan kesatuan dalam Kongres Pemuda I ini belum terwujud karena rasa kedaerahan masih kuat.
Hasil dari Kongres Pemuda I adalah :
a)        Kemerdekaan Indonesia dari penjajah merupakan cita cita bersama seluruh pemuda Indonesia
b)        Seluruh organisasi pemuda bertujuan untuk menggalang persatuan
Sementara itu, para pelajar di Batavia dan Bandung melihat adanya dua kepentingan yang bertentangan dalam penjajahan yang mereka sebut sebagai antitese kolonial dan sangat merugikan pihak Indonesia. Antitese ini akan hapus apabila penjajahan sudah lenyap. Untuk itu, para pelajar dari berbagai daerah pada bulan September 1926 mendirikan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di Batavia. PPPI bertujuan memperjuangkan Indonesia merdeka.
Pada tahun 1928 alam politik di Indonesia sudah dipenuhi oleh jiwa persatuan. Rasa kebangsaan dan cita-cita Indonesia merdeka telah menggema di jiwa para pemuda Indonesia. Atas inisiatif PPPI maka diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta yang dihadiri oleh utusan organisasi-organisasi pemuda dan berhasil diikrarkan sumpah yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 27–28 Oktober 1928 dengan susunan panitia sebagai berikut.
a.         Ketua               : Sugondo Joyopuspito (dari PPPI)
b.        Wakil Ketua     : Joko Mursid ( dari Jong Java)
c.         Sekretaris         : Muh. Yamin ( dari Jong Sumatranen Bond)
d.        Bendahara        : Amir Syarifuddin ( dari Jong Batak Bond)
e.         Anggota           : Johan Mohammad ( dari Jong Islamieten Bond)
Senduk ( dari Jong Selebes )
J. Leimena ( dari Jong Ambon)
Rohyani ( dari Pemuda Kaum Betawi)
Maksud dan tujuan Kongres Pemuda II ialah sebagai berikut.
a. Hendak melahirkan cita-cita perkumpulan Pemuda Indonesia.
b. Membicarakan masalah pergerakan Pemuda Indonesia.
c. Memperkuat perasaan kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
       Hasil dari Kongres Pemuda II adalah :
a)    Ikrar sumpah pemuda.
b)    Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
c)    Bendera merah putih sebagai bendera Negara.
d)   Indonesia merdeka harus menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia.
e)    Semua organisasi pemuda harus disatukan dalam wadah tunggal.
            Pada kongres tersebut dikumandangkan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman, dan dikibarkan bendera Merah Putih yang dipandang sebagai bendera pusaka bangsa Indonesia. Peristiwa Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan salah satu puncak Perkembangan Paham Baru dan Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia pergerakan nasional dan sampai sekarang tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.
Sejarah dari sumpah pemuda membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki pemuda berkarakter, kuat dan tangguh. Perjuangan kita sebagi generasi muda sekarang adalah melanjutkan perjuangan para pemuda terdahulu agar Indonesia semakin maju dan hebat karena pemudanya.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 suatu tekad yang sangat penting bagi proses penguatan konsep wawasan kebangsaan Indonesia telah diikrarkan. Ikrar tersebut merupakan modal sangat berharga bagi terbentuknya sebuah “nation-state”. Tekad untuk bersatu dan mengesampingkan alasan-alasan seperti kedaerahan, kesukuan, keturunan, keagamaan, dan sejenisnya dengan tetap menghormati perbedaan-perbedaan yang ada telah dilahirkan dalam Kongres Pemuda II. Sejak peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 itu, dunia dikejutkan oleh kemampuan dan kesanggupan bangsa Indonesia untuk bersatu padu dalam kemajuan.
Pengaruh Sumpah Pemuda terhadap organisasi pergerakan nasional sangat besar. Organisasi-organisasi politik yang lahir setelah Sumpah Pemuda, semuanya memakai kata “Indonesia” dalam namanya, seperti Partai Indonesia (Partindo) tahun 1931, Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) tahun 1931, Partai Indonesia Raya (Parindra) tahun 1935 dan lain-lain. Bahwa partai Sarekat Islam, pada tahun 1929 berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Dengan demikian partai ini lebih menujukkan corak kebangsaannya. Bagi organisasi pemuda sendiri, gerakan ke arah persatuan semakin giat diusahakan setelah Kongres Pemuda II.
Proses penyatuan berbagai sifat kedaerahan menjadi sifat nasional merupakan suatu proses integrasi yang nilainya sangat dalam. Ernest Renan menegaskan bahwa rasa senasib dan sepenanggungan suatu bangsa menyebabkan timbulnya semangat persatuan untuk membentuk suatu negara kebangsaan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan bahwa sejak Kongres Pemuda kedua, organisasi-organisasi pemuda kedaerahan mulai memproses untuk “bersatu menjadi satu wadah”, dan baru berhasil secara tuntas, yaitu pada tanggal 31 Desember 1930 dengan nama organisasi Indonesia Muda. Organisasi ini merupakan fusi dari organisasi-organisasi pemuda yang dulu ikut melahirkan Sumpah Pemuda. Adapun tujuan Indonesia Muda adalah mempererat tali persatuan antara segenap pemuda Indonesia yang berbahasa, berbangsa, dan bertanah air satu, Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Upaya Jepang menggerakkan para pemuda Indonesia

MASA PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDERAL

GERAKAN NON BLOK (GNB)