PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG (ORGANISASI MILITER)

a.    Heiho
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer, baik di Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut. Heiho dibentuk berdasarkan instruksi bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kerajaan jepang pada tanggal 2 September 1942 yang kemudian pada bulan April 1945 menjadi cikal bakal organisasi ini.
Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari tentara Jepang. Adapun kegiatannya yaitu :

1)    Membangun pertahanan.
2)    Menjaga kamp pertahanan.
3)    Membantu tentara Jepang dalam peperangan.
Organisasi ini memang dikhususkan untuk bidang kemiliteran sehingga jauh lebih terlatih dibanding organisasi-organisasi lainnya. Heiho sendiri juga dibagi menjadi beberapa bagian, baik di angkatan darat, angkatan laut maupun bagian kepolisian.  Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai tenaga kasar yang dibutuhkan dalam peperangan, contohnya memelihara berbagai senjata perang dan memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk.
Untuk menjadi anggota Heiho tidaklah mudah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain yaitu :
1)    Berusia antara 18 sampai 25 tahun.
2)    Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani.
3)    Berkelakuan dan berkepribadian baik.
4)    Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho mencapai sekitar 42.000 orang (sejak berdiri hingga akhir masa pendudukan Jepang). Dari total tersebut, 25.000 orang diantaranya adalah penduduk dari Jawa. Namun begitu, tidak ada seorang pun yang berpangkat pejabat (perwira), karena pangkat pejabat hanya untuk orang-orang Jepang saja.
b.    PETA
PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang dibentuk Jepang dengan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat organisasi sebelumnya, yaitu Heiho. Walaupun Jepang semakin terdesak karena perang melawan Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu. Karena Heiho dipandang belum memadai, maka dibentuklah suatu organisasi militer yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air).
PETA didirikan secara resmi pada tanggal 3 Oktober 1943 atas usulan dari Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima Tentara Jepang ke-16). Pembentukan PETA ini didasarkan pada peraturan pemerintah Jepang yang disebut dengan Osamu Seinendan nomor 44.
Banyak pemuda-pemuda yang tergabung dalam Seinendan mendaftarkan diri menjadi anggota PETA. Anggota PETA yang bergabung berasal dari berbagai elemen masyarakat. Karena kedudukannya yang bebas (fleksibel) dalam struktur organisasi Jepang, PETA diperbolehkan untuk melakukan perpangkatan sehingga ada orang Indonesia yang menjadi seorang perwira. Hal ini menyebabkan masyarakat tertarik pada organisasi ini dan kemudian bergabung menjadi anggota PETA. Hingga akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia, jumlah anggota PETA berkisar 37.000 orang di Jawa dan 20.000 orang di Sumatera. Di Sumatera, organisasi ini lebih dikenal dengan Giyugun (prajurit sukarela).
Orang-orang PETA ini menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Pada masa-masa selanjutnya, para pemimpin tersebut mampu membawa perubahan terhadap kondisi tanah air Indonesia. Adapun tokoh-tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar diantaranya yaitu, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.
Perbedaan Antara Heiho dengan PETA, yaitu :
Ø Heiho
a)     Organisasi Heiho secara resmi ditempatkan pada struktur organisasi tentara Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut.
b)    Heiho bertugas untuk mengumpulkan pajak dari rakyat.
c)     Didirikannya Heiho bertujuan untuk membantu tentara Jepang berperang melawan Sekutu.
d)    Tidak ada orang Indonesia yang berpangkat perwira dalam Heiho, karena pangkat perwira hanya untuk orang Jepang (tidak diperbolehkan jadi perwira).
Ø PETA
a)     Organisasi PETA tidak secara resmi ditempatkan pada struktur organisasi tentara Jepang, namun langsung di bawah pemerintahan Jepang.
b)    Organisasi PETA bertugas sebagai mata-mata Jepang, baik itu dalam membela atau mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan Sekutu.
c)     Organisasi PETA bertujuan untuk membantu tentara Jepang berperang melawan Sekutu (sama dengan Heiho).
PETA lebih fleksibel dalam kedudukannya, dalam hal kepangkatan ada orang Indonesia yang menjadi perwira (diperbolehkan jadi perwira).

Comments

Popular posts from this blog

Upaya Jepang menggerakkan para pemuda Indonesia

MASA PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDERAL

PERADABAN YUNANI KUNO