ASEAN
1.
Latar Belakang Berdirinya
ASEAN
ASEAN merupakan organisasi negara-negara di Asia
Tenggara yang tidak membedakan sistem politik dan ideologi. Ide dasar
pembentukan ASEAN adalah kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, dalam
perkembangannya organisasi ini bertekad menjamin stabilitas dan keamanan tanpa
campur tangan bangsa asing. Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan
di antara negara-negara Asia Tenggara sebagai berikut :
a.
Persamaan
letak geografis di kawasan Asia Tenggara.
b.
Persamaan
budaya yakni budaya Melayu Austronesia.
c.
Persamaan
nasib dalam sejarahnya yaitu sama-sama sebagai negara bekas dijajah oleh bangsa
asing.
d.
Persamaan
kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
dan budaya.
2.
Sejarah Berdirinya ASEAN
Sebelum berdiri ASEAN, ada dua organisasi yang
mengantarkan pembentukan ASEAN. Kedua organisasi tersebut adalah ASA dan
Maphilindo.
a.
ASA
(Association of Southest Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun
1961 antara Malaysia, Thailand, dan Filipina.
b.
Maphilindo
yang beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia pada tahun 1963.
Berdirinya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya
Deklarasi Bangkok oleh lima menteri luar negeri negara-negara di Asia Tenggara.
Berikut ini kelima menteri luar negeri tersebut :
a.
Adam
Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.
b.
Tun
Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pembangunan Nasional Malaysia.
c.
S.
Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura.
d.
Narsisco
Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
e.
Thanat
Koman, Menteri Luar Negeri Thailand.
Isi
Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
ü Mempercepat pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
ü Meningkatkan perdamaian
dan stabilitas regional
ü Meningkatkan kerjasama
dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial,
teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
ü Memelihara kerjasama yang
erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada
ü Meningkatkan kerjasama
untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km²
atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang
mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia.
Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan.
ASEAN sebagai organisasi regional memiliki tujuan
berikut.
a.
Mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.
b.
Meningkatkan
perdamaian dan stabilitas regional.
c.
Meningkatkan
kerja sama dengan saling membantu di bidang ekonomi, sosial budaya, teknik,
ilmu pengetahuan dan administrasi.
d.
Bekerja
sama dalam meningkatkan pertanian dan industri, perluasan perdagangan,
penyempurnaan fasilitas komunikasi dan mempertinggi taraf hidup rakyat
masing-masing negara.
e.
Meningkatkan
pengkajian wilayah Asia Tenggara.
f.
Memelihara
kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional dan regional
lainnya.
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia
Tenggara (kecuali Timor Leste). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
§ Filipina (negara pendiri)
§ Indonesia (negara
pendiri)
§ Malaysia (negara pendiri)
§ Singapura (negara
pendiri)
§ Thailand (negara pendiri)
§ Brunei Darussalam (7
Januari 1984)
§ Vietnam (28 Juli 1995)
§ Laos (23 Juli 1997)
§ Myanmar (23 Juli 1997)
§ Kamboja (16 Desember
1998)
3.
Struktur Organisasi ASEAN
Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya :
a. ASEAN Summit, yaitu pertemuan para
kepala pemerintahan se ASEAN. Konferensi Tingkat Tinggi ini merupakan lembaga
pembuat keputusan tertinggi dalam ASEAN. Didahului dengan pertemuan para
menteri ekonomi dan menteri luar negeri ASEAN.
b. ASEAN Miniterial Meeting (AMM),
yaitu siding para menteri luar negeri ASEAN yang merumuskan garis kebijakan dan
koordinasi kegiatan ASEAN.
c. ASEAN Economic Ministers (AEM)
adalah siding para menteri ekonomi untuk meneruskan kebijakan yang telah
dirumuskan. Sidang ini 2 kali setahun.
d. ASEAN Finance Meeting (AFMM) adalah
siding para menteri keuangan ASEAN merumuska kebijakan ASEAN di bidang
keuangan.
e. Other ASEAN Ministerial Meeting
(OAMM) yaitu siding para menteri non ekonomi merumuskan kebojakan selain
ekonomi seperti pendidikan, keshatan penerangan, sosbud, teknologi, ilmu
pengetahuan, perburuhan.
f. ASEAN Standing Committee (ASC)
komisi tetap ASEAN dipimpin oleh menteri luar negeri dari Negara yang mendapat
giliran manjadi Ketua yaitu tuan rumah dari siding tahunan para menteri luar
negeri ASEAN.
g. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris
ASEAN yang berfungsi untuk memprakarsai, memberi nasehat dan pertimbangan dan
mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN
4.
Peran Indonesia dalam
ASEAN
Peran Indonesia sangat menonjol dalam organisasi
ASEAN. Berikut ini beberapa contoh menunjukkan peran penting yang dilakukan
oleh Indonesia dalam ASEAN.
a.
Indonesia
sebagai salah satu negara pelopor dan ikut menandatangani Deklarasi Bangkok
yang menandai berdirinya ASEAN.
b.
Indonesia
beberapa kali dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan KTT ASEAN.
c.
Indonesia
secara aktif ikut menyempurnakan struktur organisasi ASEAN ketika KTT di Bali
tahun 1976.
d.
Memainkan
peran yang aktif dalam penyelesaian masalah di Kamboja. Indonesia
menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) tahun 1988. Pertemuan ini
dilanjutkan dengan Konferensi Internasional di Paris tahun 1989 yang diketuai
bersama antara Prancis dan Indonesia (diwakili Ali Alatas).
e.
Sekretariat
tetap ASEAN ditetapkan di Jakarta, dan Letnan Jenderal Hartono Dharsono menjadi
Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama.
f.
Ikut
aktif membantu menyelesaikan masalah Moro di Filipina. Sampai tahun 2007, ASEAN
telah menyelenggarakan KTT sebanyak 13 kali.
Comments
Post a Comment